Memahami Perilaku Konsumen di Masa Pandemi
- Posted in Tips & Trik
- 0 Komentar
Tidak bisa tidak, masa pandemi Covid-19 banyak memberikan pengaruh pada perillaku konsumen. Dapat dikatakan, selama pandemi yang telah menyelimuti dunia selama dua tahun terakhir, salah satu yang paling terlihat adalah perubahan cara belanja konsumen.
Didorong oleh majunya teknologi digital, layanan berbasis online kini makin diminati. Bukan hanya menawarkan kepraktisan, layanan online juga dianggap lebih aman karena konsumen tidak harus bepergian dan bersentuhan langsung dengan pembeli.
Untuk pemilik bisnis, tentu ada peluang sekaligus tantangan yang datang secara bersamaan. Terkait dengan perubahan perilaku dan cara belanja konsumen di masa pandemi.
Untuk itu, pada artikel kali ini, kami akan berbagi dengan kamu, Kanca Jejualan, untuk mengetahui lebih banyak perubahan cara belanja konsumen di masa pandemi saat ini. Jadi, simak artikelnya sampai selesai, ya.
Perubahan Cara Belanja Konsumen di Masa Pandemi
Untuk memahami perilaku konsumen di masa pandemi, ada beberapa hal yang menandai perubahan tersebut. Mulai dari tumbuhnya belanja online, meningkatnya peran jasa layanan antar, dan yang lainnya.
Agar lebih jelas, yuk simak perilaku konsumen di masa pandemi yang menarik untuk dicermati:
1. Peningkatan Belanja Online
Sejak pandemi masuk ke Indonesia di bulan Maret 2020, berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk menekan persebaran virus mematikan yang satu ini. Mulai dari PSBB, PPKM, dan istilah lain yang bikin lidah keseleo saat mengucapkannya.
Berbagai kebijakan tersebut memberikan pengaruh pada kehidupan sosial dan ekonomi. Termasuk diantaranya perubahan cara belanja konsumen. Yang paling kentara adalah meningkatnya tren belanja online.
Bagi beberapa orang, ada hal lain yang membuat belanja online disukai. Selain kemudahan, belanja online adalah pilihan yang lebih aman. Penjual dan pembeli tidak terlibat kontak langsung.
Baca Juga : Strategi Customer Acquisition
Apalagi, kini banyak penjual online yang menawarkan jaminan keamanan untuk memanjakan pelanggan. Tak hanya itu, peningkatan pada sistem pengiriman dan adanya opsi pickup dapat membuat pelanggan merasa lebih nyaman.
Dan bagi penjual, peningkatan tren belanja online adalah salah satu yang paling disyukuri dari kemajuan teknologi. Contohnya, sembari menunggu toko offline bisa kembali buka, bisa menggenjot penjualan dari ranah online.
Pun nantinya ketika situasi kembali normal dan toko offline bisa dibuka lagi, penjualan dari ranah online tentu tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Dari ranah online, penjual bisa mendapatkan saluran pemasaran baru.
Dan yang paling mudah, bisa mendapatkan feedback dari pelanggan. Dan salah satu cara ampuh untuk meningkatkan pengalaman pengguna adalah website toko online yang user friendly. Pelanggan sangat menyukai website toko online yang dapat dijelajahi dengan mudah.
Tidak hanya website, untuk pelaku bisnis yang membuka tokonya di online marketplace, juga perlu memperhatikan kenyamanan calon pembeli. Contohnya, dengan membuat etalase produk yang rapi.
Jangan lupa juga foto yang tajam, dan deskripsi yang jelas. Sebab, tren-nya selama ini, banyak online buyers yang kerap kali mengabaikan deskripsi produk. Sampai ketika barang yang dipesan sampai ke tangan, malah tidak puas.
2. Gerakan Support Bisnis Lokal
Pandemi memang menyebalkan. Aktivitas sosial menjadi susah, orang-orang takut untuk berinteraksi secara langsung. Namun ternyata, di satu sisi, pandemi dapat meningkatkan solidaritas di masyarakat.
Salah satu yang paling menonjol adalah gerakan mendukung bisnis lokal. Social distancing tidak membuat orang membatasi jarak untuk berinteraksi dengan orang lain di dunia maya.
Fenomena mendukung bisnis lokal, tak bisa dilepaskan dari terpukulnya bisnis mikro, kecil, dan menengah selama masa PPKM dan PSBB.
Banyak pelanggan sebuah bisnis lokal yang merekomendasikan sebuah bisnis pada teman dan kerabat mereka. Selain dari mulut ke mulut, media sosial juga menjadi media yang efektif agi bisnis lokal untuk mendapatkan pelanggan.
Belum lagi gerakan belanja di warung tetangga. Gerakan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di lingkungan terdekat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh bisnis lokal untuk menggaet pelanggan. Selain dari mulut ke mulut, salah cara mudah yang bisa dilakukan adalah listing di Google My Business.
Dengan listing di Google My Business, bisnismu akan lebih mudah ditemukan orang. Misalnya ketika ada orang yang memasukkan kata kunci “toko kelontong di Condongcatur”. Google akan memberikan rekomendasi pada pengguna berdasarkan kata kunci yang mereka masukkan di halaman hasil pencarian atau Google Maps.
Tips penting, jangan lupa untuk selalu memberikan update tentang bisnismu di Google My Business. Agar selalu relevan dengan apa yang dicari calon pelanggan.
3. Layanan Pesan Antar
Layanan pesan antar sebenarnya sudah ada sejak dulu. Namun, sejak pandemi, layanan pesan antar jadi populer kembali. Terutama, layanan pesan antar di tingkat lokal. Salah satu layanan pesan antar yang paling mudah ditemui hari ini adalah pengantaran air mineral galon dan gas.
Dulu, layanan pesan antar seperti ini sangat populer di kota-kota besar. Namun, tren ini meluas, bahkan sampai di kota-kota kecil. Hal ini juga disebabkan penggunaan gas untuk rumah tangga yang selalu meningkat setiap tahun.
Layanan pesan antar tak lagi didominasi oleh pelanggan yang membeli secara grosir. Layanan pesan antar kini bisa dinikmati oleh pelanggan ritel.
Sebagai pebisnis online, layanan pesan antar tentu tak bisa diabaikan begitu saja. Tak semua pebisnis memiliki SDM yang cukup untuk memberikan layanan ini. Kemunculan layana seperti ojek online, bisa dikatakan sangat membantu.
Dua pemain terbesar ojek online tanah air memiliki fitur pengantaran yang dapat digunakan penggunanya dengan sangat mudah. Semudah ketika memesan layanan ojek.
4. Konsumen yang Menyukai Konten Digital
Social distancing memaksa orang untuk lebih banyak dirumah saja. Lantas, sebagai penjual, apa yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri dengan pelanggan pada situasi seperti ini?
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri dengan pelanggan adalah membuat konten digital.
Baca Juga : Payment Gateway, Metode Pembayaran Untuk Bisnis Online
Ada banyak ide konten yang bisa kamu buat. Dua konten yang paling diminati adalah review produk dan unboxing. Kedua jenis konten ini bisa menarik orang untuk tahu lebih banyak tentang produk yang kamu jual.
Bermodalkan kamera smartphone, kamu bisa membuat kontenmu sendiri dan membagikannya di media sosial.
Penutup
Tak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir. Yang bisa dilakukan sekarang adalah beradaptasi. Salah satunya dengan memahami cara belanja konsumen yang berubah sejak pandemi datang.
Wujudkan ide bisnis onlinemu dengan website toko online. Mau punya website toko online sendiri? Tunggu apalagi, buat toko online-mu bersama Jejualan, Buka Toko Online Cuma 20 Detik.